Rehabilitasi Medik penyakit jantung adalah suatu ilmu & seni untuk mengembalikan penderita penyakit jantung pada tingkat aktifitas fisik & mental yang sesuai dengan kapasitas jantungnya. Penyakit jantung yang dapat diberi program Rehabilitasi Medik antara lain:
- Gangguan mekanik jantung: sumbatan atau kebocoran katup jantung.
- Tekanan perifer yang meningkat akibat hipertensi (tekanan darah tinggi).
- Energi yang berkurang: Angina pectoris, myocard infark (jantung koroner).
Penatalaksanaan:- Program Rehabilitasi Medik diberikan segera setelah keadaan krisis dilewati sampai penderita dapat kembali ke pekerjaan/ kehidupan semula (idealnya). Atau bila penderita sudah cukup puas terhadap keterbatasannya dan dapat melakukan aktifitas sehari-hari yang berarti.
- Dalam pelaksanaan program Rehabilitasi Medik harus secara terpadu antara Team Rehabilitasi Medik dan Dokter Ahli Jantung.
- Jenis Rehabilitasi Medik yang diberikan: Rehabilitasi fisik, psikis dan pekerjaan.
- Program Rehabilitasi Medik diberikan segera setelah keadaan krisis dilewati sampai penderita dapat kembali ke pekerjaan/ kehidupan semula (idealnya). Atau bila penderita sudah cukup puas terhadap keterbatasannya dan dapat melakukan aktifitas sehari-hari yang berarti.
Rehabilitasi Fisik:
- Rehabilitasi pada Fase Akut (Program di Rumah Sakit):
Diberikan segera setelah masa krisis dilewati (atas konsul Dokter Ahli Jantung). Diberikan selama 2-3 minggu:- Hari ke 2-7: bed exercise, brething exercise, gentle massage, latihan pasif/ aktif ringan untuk kelompok otot, & latihan relaksasi.
- Hari ke 7-10: latihan diatas dilanjutkan, ditambah latihan duduk ditepi tempat tidur tanpa pertolongan, & latihan berdiri ditepi tempat tidur.
- Hari ke 10: latihan seperti diatas, latihan lengan & tungkai secara gentle, latihan jalan 100 m.
- Hari ke 15: latihan diatas lanjutkan, ditingkatkan dengan naik tangga, latihan tubuh & latihan berjalan lebih lama.
- Minggu ke 3: latihan lebih ditingkatkan, naik tangga 1 lantai/ 1 tingkat rumah, latihan berjalan 400 m/keliling rumah, & home program.
- Hari ke 2-7: bed exercise, brething exercise, gentle massage, latihan pasif/ aktif ringan untuk kelompok otot, & latihan relaksasi.
Latihan dari tahap pertama ke tahap berikutnya tidak boleh diteruskan bila ditemukan hal-hal sebagai berikut:
- Frekuensi nadi meningkat > 30x/ menit dari nadi awal atau turun > 10x/ menit dari nadi awal.
- Ada gangguan irama jantung yang timbul selama atau sesaat setelah latihan.
- Sesak nafas, nyeri angina dan kelelahan yang timbul selama atau setelah latihan.
- Pucat, keringat dingin, bradikardi, hipotensi, pusing atau syncope.
- Fase di rumah (4-8 minggu):
- General exercise: jalan naik tangga, naik sepeda tanpa tahanan, latihan pernafasan, & latihan relaksasi. Latihan dilakukan 3 kali seminggu.
- Health education: Konsultasi dengan Ahli Jantung, Psikolog, Gizi, masalah pekerjaan, masalah hubungan seksual.
- Evaluasi Treadmill minggu ke 4 & minggu ke 8.
- General exercise: jalan naik tangga, naik sepeda tanpa tahanan, latihan pernafasan, & latihan relaksasi. Latihan dilakukan 3 kali seminggu.
- Fase lanjutan (3-6 bulan):
- Penderita berlatih diluar atau ditempat masing-masing dengan kontrol ke bagian jantung untuk mengevaluasi dan pengawasan program yang telah dikerjakan.
- Pada fase ini penderita sudah bisa bergabung dengan Klub Jantung Sehat.
- Penderita berlatih diluar atau ditempat masing-masing dengan kontrol ke bagian jantung untuk mengevaluasi dan pengawasan program yang telah dikerjakan.
- Fase Pemeliharaan:
Usaha-usaha yang dilakukan untuk pencegahan sekunder: latihan fitness. Program seumur hidup.
Rehabilitasi Psikologi:
Tindakan yang dapat dilakukan berupa memberikan psikoterapi, menyarankan pada keluarga untuk memberikan suasana yang tenang, konsultasi dengan Team Rehabilitasi yang lain tentang perkembangan penyakitnya.
Rehabilitasi Pekerjaan :
Untuk menentukan jenis pekerjaan/ aktifitas fisik dikemudian hari harus dilakukan Exercise Stress Test.
0 komentar:
Posting Komentar