Rabu, 17 Februari 2010

Filled Under:

RAHABILITASI PASIEN DENGAN MCI

Rehabilitasi Medik penyakit jantung adalah suatu ilmu & seni untuk mengembalikan penderita penyakit jantung pada tingkat aktifitas fisik & mental yang sesuai dengan kapasitas jantungnya. Penyakit jantung yang dapat diberi program Rehabilitasi Medik antara lain:

  1. Gangguan mekanik jantung: sumbatan atau kebocoran katup jantung.
  2. Tekanan perifer yang meningkat akibat hipertensi (tekanan darah tinggi).
  3. Energi yang berkurang: Angina pectoris, myocard infark (jantung koroner).
    Penatalaksanaan:
    1. Program Rehabilitasi Medik diberikan segera setelah keadaan krisis dilewati sampai penderita dapat kembali ke pekerjaan/ kehidupan semula (idealnya). Atau bila penderita sudah cukup puas terhadap keterbatasannya dan dapat melakukan aktifitas sehari-hari yang berarti.
    2. Dalam pelaksanaan program Rehabilitasi Medik harus secara terpadu antara Team Rehabilitasi Medik dan Dokter Ahli Jantung.
    3. Jenis Rehabilitasi Medik yang diberikan: Rehabilitasi fisik, psikis dan pekerjaan.

Rehabilitasi Fisik:

  1. Rehabilitasi pada Fase Akut (Program di Rumah Sakit):
    Diberikan segera setelah masa krisis dilewati (atas konsul Dokter Ahli Jantung). Diberikan selama 2-3 minggu:
    1. Hari ke 2-7: bed exercise, brething exercise, gentle massage, latihan pasif/ aktif ringan untuk kelompok otot, & latihan relaksasi.
    2. Hari ke 7-10: latihan diatas dilanjutkan, ditambah latihan duduk ditepi tempat tidur tanpa pertolongan, & latihan berdiri ditepi tempat tidur.
    3. Hari ke 10: latihan seperti diatas, latihan lengan & tungkai secara gentle, latihan jalan 100 m.
    4. Hari ke 15: latihan diatas lanjutkan, ditingkatkan dengan naik tangga, latihan tubuh & latihan berjalan lebih lama.
    5. Minggu ke 3: latihan lebih ditingkatkan, naik tangga 1 lantai/ 1 tingkat rumah, latihan berjalan 400 m/keliling rumah, & home program.

Latihan dari tahap pertama ke tahap berikutnya tidak boleh diteruskan bila ditemukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Frekuensi nadi meningkat > 30x/ menit dari nadi awal atau turun > 10x/ menit dari nadi awal.
  2. Ada gangguan irama jantung yang timbul selama atau sesaat setelah latihan.
  3. Sesak nafas, nyeri angina dan kelelahan yang timbul selama atau setelah latihan.
  4. Pucat, keringat dingin, bradikardi, hipotensi, pusing atau syncope.

  1. Fase di rumah (4-8 minggu):
    1. General exercise: jalan naik tangga, naik sepeda tanpa tahanan, latihan pernafasan, & latihan relaksasi. Latihan dilakukan 3 kali seminggu.
    2. Health education: Konsultasi dengan Ahli Jantung, Psikolog, Gizi, masalah pekerjaan, masalah hubungan seksual.
    3. Evaluasi Treadmill minggu ke 4 & minggu ke 8.




 


 

  1. Fase lanjutan (3-6 bulan):
    1. Penderita berlatih diluar atau ditempat masing-masing dengan kontrol ke bagian jantung untuk mengevaluasi dan pengawasan program yang telah dikerjakan.
    2. Pada fase ini penderita sudah bisa bergabung dengan Klub Jantung Sehat.

  2. Fase Pemeliharaan:
    Usaha-usaha yang dilakukan untuk pencegahan sekunder: latihan fitness. Program seumur hidup.

Rehabilitasi Psikologi:
Tindakan yang dapat dilakukan berupa memberikan psikoterapi, menyarankan pada keluarga untuk memberikan suasana yang tenang, konsultasi dengan Team Rehabilitasi yang lain tentang perkembangan penyakitnya.

Rehabilitasi Pekerjaan :
Untuk menentukan jenis pekerjaan/ aktifitas fisik dikemudian hari harus dilakukan Exercise Stress Test.


 

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

© 2013 iPRESS. All rights resevered. Designed by Templateism